Call Center: 1500 121 whatsapp tiktok

MOMOK ‘SUNDULAN MAUT’ DI FASE GUGUR LIGA CHAMPIONS

MOMOK ‘SUNDULAN MAUT’ DI FASE GUGUR LIGA CHAMPIONS

Oleh : Doni Rahman

Kala itu kedudukan 1-0 untuk tim tuan rumah. Striker muda andalan Die Roten berhasil merobek jala tim Biru London di menit ke-83. Tim tamu tidak dapat diperkuat sang kapten karena akumulasi kartu kuning. Supporter pun bergemuruh, 5 menit sebelum pertandingan usai, seakan Si Kuping Besar sudah pasti hinggap di Kota Finansial utama Jerman tersebut.

2 menit sebelum peluit panjang dibunyikan, terjadilah keajaiban itu. Tendangan pojok didapatkan oleh tim tamu setelah bola melewati garis lapangan. Juan Manuel Mata Garcia mengambil ancang-ancang untuk melepaskan umpan ke dalam kotak penalti Die Roten.

Bola pun melambung di udara, tidak semua pemain di lapangan terfokus pada bola tersebut. Ada yang sibuk menghalau pergerakan pemain lawan, ada juga yang sibuk mengatur posisi temannya agar berada di zona yang tepat untuk menghalau bola. Dari 4 orang yang bertujuan menyundul bola, salah satu dari empat kepala tersebut berhasil membelokkan arah bola menuju gawang yang dikawal oleh Manuel Neuer. Pemilik kepala tersebut adalah pemain Chelsea bernomor punggung 11, Didier Drogba.

Yang terjadi setelah itu adalah sejarah. Beberapa diantaranya adalah gagalnya penalti Robben di babak tambahan, melesetnya tendangan 12 pas oleh Ivica Olic dan Bastian Schweinsteiger di babak adu penalti, dan (pastinya) eksekusi penalti sempurna sang pemilik kepala, yang mencetak gol di sisa 2 menit waktu normal pada babak kedua. Tim bernama Chelsea itu pun mengangkat trofi Liga Champions pertama sepanjang sejarahnya.

Narasi tersebut merupakan salah satu ‘sundulan maut’ yang menjadi penentu di fase knockout Liga Champions. Uniknya, gol melalui sundulan kepala seringkali menjadi momen penentu suatu pertandingan yang menentukan nasib kedua tim. Baik di babak 16 besar, perempat final, semi-final, sampai babak final.

Dari Striker sampai ke Bek, semua bisa Cetak Gol Sundulan!

Gol melalui kepala identik dengan orang-orang yang bertubuh tinggi. Salah satu yang identik dengan gol sundulan adalah striker Stoke City, Peter Crouch. Meskipun belum pernah mencetak gol di ajang Champions League bersama Stoke City, namun striker bertinggi lebih dari 2 meter ini pernah mencetak gol salto ke gawang Galatasaray pada musim 2005-2006.

Bila bicara tentang striker yang rajin mencetak gol di Liga Champions, mungkin Thomas Muller bisa masuk daftar orang yang bisa kita bicarakan. Pemain yang memiliki tinggi badan 1,86 meter ini menjadi salah satu aktor penting saat membawa Bayern meraih gelar Liga Champions pada tahun 2012/2013 di Wembley.

Barcelona menjadi korban keganasan kepala striker bernomor punggung 25 ini. Muller menjadi contributor 2 dari 7 gol yang dicetak oleh Die Rotten kala berhadapan dengan Barca di babak Semifinal Liga Champions musim itu. Masing-masing 1 gol yang ia cetak di leg 1 dan leg 2 dari proses yang kurang lebih sama, sundulan kepala dari tiang dua yang membuka keran gol Bayern di leg pertama dan menutup pesta gol mereka di Camp Nou. Bayern pun melangkah ke final untuk menghadapi rival senegara yang saat itu juga sedang naik daun, Borussia Dortmund.

Untuk jajaran bek, Sergio Ramos menjadi yang paling sering mencetak gol lewat sundulan, khususnya di fase gugur Liga Champions. Buktinya, tiga gol penting lewat sundulan berhasil ia cetak di babak knock-out Liga Champions dan ketiganya dia lakukan saat membawa Madrid meraih ‘La Decima’ pada tahun 2013/2014. Pertama, saat melawan Munchen di babak semifinal. Sang kapten berhasil mencetak dua gol sundulan sekaligus yang membuka jalan ‘Los Galacticos’ menuju final melawan rival sekota, Atletico Madrid.

Di partai penutup, Ramos kembali menjadi penyelamat Real Madrid setelah sundulannya berhasil merobek jala Atletico yang dikawal Jan Oblak. Lisbon pun bergemuruh setelah gol tersebut memperpanjang asa Real Madrid untuk menundukkan pasukan asuhan Diego Simeone di babak tambahan. Tiga gol terakhir dicetak oleh para punggawa Real, salah satunya dicetak oleh Gareth Bale lewat (tentunya) sundulan yang memanfaatkan bola muntah hasil usaha keras Angel Di Maria. Bahkan gelar ‘La Decima’ milik Madrid pun takkan bisa hadir tanpa adanya gol dari sundulan kepala.

Momen-momen sejarah yang berawal dari gol sundulan

Ingat peristiwa ‘Istanbul Miracle’? AC Milan diunggulkan akan mengangkat trofi di Stadion Olimpiade Ataturk musim itu. Tambah lagi dengan keunggulan 3 gol di babak pertama lewat gol Maldini dan Dwigol Hernan Crespo, Milan semakin di atas angin karena hanya perlu menjaga keunggulannya.

Namun, semangat anak asuh Rafael Benitez tidak bisa dianggap remeh. John Arne Riise yang kala itu masih aktif bermain di sisi sayap ‘The Kop’, mengirim umpan ke mulut gawang AC Milan yang berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh sang bakal legenda mereka, Steven Gerrard. Nesta yang dipercaya bisa menghalau bola malah terdistraksi dengan gerakan Milan Baros, sehingga meninggalkan Gerrard bebas menyundul bola ke dalam gawang Dida.

Selebihnya merupakan sejarah tak terlupakan bagi Liverpool, baik punggawa tim maupun para pendukungya. Ketertinggalan 3-0 di babak pertama berhasil dikembalikan menjadi 3-3. Proses gol pertama Liverpool? Tentunya masih sesuai topik artikel ini: Sundulan. Sundulan inilah yang menjadi pemicu semangat anak-anak asuhan Liverpool untuk menyusul ketertinggalan. Sundulan inilah yang memulai sesuatu yang terlihat tidak mungkin menjadi mungkin, terjadi, dan berakhir indah.

Selain ‘Istanbul Miracle’, masih banyak laga-laga di fase knock-out (terutama laga final) di Liga Champions yang dihiasi gol-gol heading kelas dunia. Baik sebagai gol pembuka, gol penutup, maupun gol yang meningkatkan semangat sebuah tim untuk tampil lebih maksimal lagi pada pertandingan tersebut.

Yang spesial dari gol sundulan adalah, setiap pemain kurang lebih memiliki kesempatan yang sama untuk memasukkan bola ke gawang melalui sundulan kepalanya. Bahkan, tidak jarang jika di menit-menit akhir pertandingan, seorang kiper sampai maju ke kotak penalti lawan untuk membantu menjebol gawang lawan.

[table “” not found /]

 

Total Gol Sundulan: 7 Gol , Total Gol: 31 Gol , Rerata Gol Sundulan: 22.5%

*per tanggal 17 April 2018

 

Berdasarkan statistik diatas, hampir 10 gelaran final Liga Champions terakhir dihiasi dengan gol lewat kepala. Fakta menariknya, hampir semua tim yang mencetak gol lewat kepala di partai puncak Liga Champions mampu menjuarai Liga Champions musim itu (di musim 13/2014, Atletico juga mampu mencetak gol lewat sundulan Diego Godin namun Madrid mencetak 2 gol lewat kepala Ramos & Bale serta Madrid mampu keluar sebagai kampiun.

Rata-rata gol sundulan di partai puncak juga menarik untuk ditelaah. Pasalnya, dari total 31 gol yang tercipta (diluar babak adu penalti), 7 diantaranya merupakan gol yang lahir dari prosesheading, itu berarti hampir 1 dari 4 gol yang tercipta di partai puncak merupakan gol lewat kepala para pemain yang berlaga.

Baru-baru ini, sundulan Kostas Manolas berhasil membawa Roma (yang secara mengejutkan) bangkit dari keterpurukan setelah kalah 4-1 di kandang Barcelona. Setelah didahului gol Edin Dzeko dan penalti Daniele De Rossi, Manolas lah yang berhasil mencetak gol krusial di menit ke-82 setelah menerima umpan silang dari pemain asal Turki, Cengiz Under. Gol pemain asal Yunani ini pun membawa Roma melanjutkan langkahnya di Liga Champions musim ini.

Bagaimana dengan babak semifinal dan Final Champions League musim ini? Akankah gol-gol sundulan kembali menghiasi babak menegangkan plus sarat gengsi ini?. Saksikan penampilan tim-tim kesayangan kamu berlaga di kompetisi kasta tertinggi antarklub di Eropa dengan berlangganan MNC Play! Untuk berlangganan atau menambah paket Soccer Plus atau New Sports Plus, segera hubungi 1 500 121.

M D R

Halo....Kami siap membantu Anda!