Call Center: 1500 121 whatsapp tiktok

APJATEL dan KEMENDIKBUD Bekerja Sama Membuat Program Pelatihan

APJATEL dan KEMENDIKBUD Bekerja Sama Membuat Program Pelatihan

Jakarta – APJATEL (Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi) Indonesia, bekerja sama dengan Direktorat Pembinaan SMK-Ditjen Pendidikan Menengah dan Kejuruan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 11 – 21 Januari 2016 akan melaksanakan Program Pelatihan bagi Para Guru SMK yang berasal dari 20 Propinsi.

Latar belakang Program Kerja Sama ini adalah didasari pada kondisi kesulitan para Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi untuk memperoleh “tenaga siap pakai” lulusan dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perusahaan-perusahaan Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi yang tergabung dalam APJATEL harus mengeluarkan biaya lagi yang cukup besar untuk mempersiapkan para teknisi yang siap untuk melaksanakan tugas di lapangan.

Penyebab kesenjangan antara pasokan dan kebutuhan industry untuk teknisi yang siap tugas antara lain disebabkan oleh cepatnya laju perubahan perkembangan teknologi telekomunikasi yang dewasa ini mengarah menjadi teknologi yang konvergensi. Industry Telekomunikasi, Internet dan Broadcasting dewasa ini mengerucut menjadi satu kesatuan atau berkonvergensi dalam layanan yang ditawarkan kepada masyarakat pengguna jasa. Hal ini semakin dimungkinkan dengan perubahan pada teknologi perangkat/terminal (Gadget) bagi pengguna jasa yang semakin “compact, handal dan terjangkau oleh masyarakat umum”.

Dalam operasionalnya, konvergensi layanan dimaksud memerlukan sarana infrastruktur yang memadai dan mampu menyediakan kapasitas bandwidth (lebar pita) yang besar, atau belakangan dipopulerkan oleh Menteri Kominfo (Chief RA) sebagai “jalan tol informatika”.

Penyediaan Jaringan pita lebar sudah ditetapkan sebagai target dari Pemerintah dituangkan dalam bentuk Kepres No. 96 Tahun 2014 tentang Rencana Pita Lebar Indonesia. 

(Broadband Indonesia), dimana pada akhir tahun 2019, 70% rumah di perkotaan (Urban) sudah harus tersedia Jaringan fixed line untuk akses internet dengan kapasitas 20 MBPS, dan 47% Rumah di Pedesaan sudah harus tersedia Jaringan Fixed Line untuk akses internet  dengan kapasitas 10 MBPS.
Untuk dapat terwujudnya target kapasitas fixed line untuk akses internet ke rumah-rumah dimaksud, diperlukan sarana infrastruktur Jaringan telekomunikasi yang memadai, dan solusinya adalah melakukan penggelaran Jaringan kabel fiber optic sampai ke lokasi rumah pelanggan baik di perkotaan, maupun pedesaan.

Agar Jaringan kabel fiber optic yang tergelar sedemikian banyak nantinya ke rumah-rumah di perkotaan dan pedesaan, maka para penyelenggara Jaringan telekomunikasi memerlukan teknisi yang handal di bidang Jaringan kabel fiber optic dalam jumlah yang cukup besar.

Menyadari kondisi keterbatasan kemampuan para teknisi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini, maka APJATEL melakukan Program Pelatihan bagi Para Guru dari 90 SMK yang tersebar di 20 Propinsi. Program “Train of the Trainer” ini akan berlangsung sebanyak 6 sesi, dengan jangka waktu pelaksanaan per sesi selama 10 hari.

Selain materi yang bersifat teori, dalam pelatihan ini juga para guru akan melakukan praktek lapangan pemasangan Jaringan kabel optic dan latihan mengoperasikan perangkat-perangkat yang diperlukan dalam Penyelenggaraan Jaringan Kabel Fiber Optik.

Dengan demikian diharapkan nantinya para guru akan dapat mengajarkan dan melatih siswanya, sehingga setelah lulus akan menjadi tenaga yang handal siap pakai oleh industry.

“Dengan adanya program ini juga diharapkan tidak ada lagi kesulitan bagi para penyelenggara jaringan telekomunikasi dimana salah satunya adalah APJATEL karena para siswa sudah dibekali oleh pengetahuan akan informasi, teknologi, serta komunikasi yang semakin berkembang oleh para pengajar yang kompeten di bidang ini. Hal ini juga merupakan wujud kontribusi positif APJATEL bagi dunia pendidikan dan dunia kerja di Indonesia”, ujar Ade Tjendra, Direktur Komersial MNC Play yang  juga selaku Ketua Bidang Kerja Sama Antar Lembaga (Eksternal) APJATEL yang hadir pada Pembukaan Pelatihan Guru SMK dari 20 Provinsi dan teknisi anggota APJATEL berbasis jaringan fiber optik di Jakarta yang mewakili Ketua APJATEL Lukman Adjam yang menghadiri pembukaan pelatihan ini di Tasikmalaya yang terhubung secara langsung melalui  video conference antara Jakarta – Tasikmalaya.

Direktur Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudatyaan, Drs. H. M. Mustaghfirin Amin, MBA juga menyatakan bahwa program pelatihan ini akan berkelanjutan nantinya di provinsi-provinsi dimana para guru berasal, dan sekolah mereka akan menjadiTraining Center Jaringan IP Berbasis Jaringan Kabel Serat Optik yang akan dilengkapi peralatannya oleh Pemerintah c.q Direktorat Pembinaan SMK dan Pelatih dari APJATEL.

Tempat pelatihan pertama dipilih di lokasi SMKN 4 Purbaratu Tasikmalaya, Jawa Barat dengan pertimbangan prestasi sekolah tersebut yang telah berhasil membuat Meja Networks Simulator untuk Jaringan IP Layer 1 sampai Layer 7, dan produknya telah didaftarkan serta memperoleh sertifikat paten dari Kementrian Hukum dan HAM.

Halo....Kami siap membantu Anda!